Oracle dan Baylor Gunakan AI untuk Deteksi Dini Penyakit Hati
- Rita Puspita Sari
- •
- 30 Okt 2025 09.15 WIB
Ilustrasi Teknologi di Bidang Kesehatan
Perkembangan teknologi Artificial Intelligence (AI) kini semakin banyak digunakan untuk mendukung riset medis dan inovasi kesehatan. Salah satu langkah terbarunya datang dari Oracle Health and Life Sciences yang bekerja sama dengan Baylor College of Medicine. Kedua institusi ini berkolaborasi untuk mempercepat penelitian serta memperdalam pemahaman klinis terkait penyakit hati akibat alkohol (Alcohol-related Liver Disease/ALD) — sebuah kondisi yang semakin sering ditemukan dan menjadi salah satu penyebab utama kematian akibat gangguan hati di Amerika Serikat.
Membangun Basis Data Medis Terbesar untuk Riset ALD
Dalam kolaborasi ini, Baylor College of Medicine berencana memanfaatkan platform data AI milik Oracle Health serta Real-World Data (RWD) yang berisi lebih dari 120 juta catatan pasien anonim jangka panjang. Melalui basis data raksasa ini, mereka akan membangun salah satu kumpulan data ALD terbesar di Amerika, dengan target lebih dari satu juta pasien.
Data tersebut tidak hanya menjadi sumber informasi penting bagi para peneliti, tetapi juga berpotensi besar membantu dalam deteksi dini penyakit hati akibat alkohol, memperluas wawasan tentang perkembangan penyakit, serta memperkuat strategi pencegahan dan pengobatan di masa depan.
Menurut Seema Verma, Wakil Presiden Eksekutif sekaligus General Manager Oracle Health and Life Sciences, penyakit hati akibat alkohol adalah “tantangan besar bagi kesehatan masyarakat” yang memerlukan tindakan lebih cepat dan cerdas. Ia menegaskan bahwa deteksi dini menjadi kunci penting untuk menyelamatkan lebih banyak nyawa. Dengan menggabungkan kapasitas data dan analitik canggih Oracle serta keahlian medis Baylor, kerja sama ini diharapkan dapat mentransformasi cara penyakit tersebut dipelajari, didiagnosis, dan diobati.
AI dan Analisis Data untuk Memahami Perkembangan Penyakit
Para peneliti di Baylor College of Medicine akan memanfaatkan Artificial Intelligence (AI) dari Oracle untuk menemukan pola dan faktor risiko tersembunyi yang berhubungan dengan perkembangan ALD. Melalui pendekatan berbasis data, mereka dapat mengidentifikasi penanda prediktif yang memungkinkan dokter mendeteksi tanda-tanda awal penyakit hati bahkan sebelum gejala muncul.
Dengan begitu, para dokter dapat memberikan tindakan preventif lebih cepat, sementara para peneliti memperoleh wawasan klinis yang lebih mendalam untuk memahami bagaimana kebiasaan konsumsi alkohol memengaruhi fungsi hati dalam jangka panjang.
“Kolaborasi kami dengan Oracle merupakan peluang luar biasa untuk mempercepat penemuan ilmiah dan meningkatkan praktik klinis di era kedokteran digital,” kata Dr. Hashem El-Serag, Wakil Presiden Inisiatif Sistem Kesehatan Pembelajar sekaligus Ketua Departemen Kedokteran di Baylor College of Medicine. Ia menambahkan bahwa dengan membangun salah satu kumpulan data terbesar tentang ALD di Amerika, mereka tidak hanya menciptakan sumber daya penelitian berharga, tetapi juga membuka peluang untuk intervensi medis yang lebih awal dan lebih efektif bagi pasien yang berisiko.
Tantangan Kesehatan Masyarakat yang Semakin Mendesak
Penyakit hati akibat alkohol kini menjadi perhatian serius di Amerika Serikat. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa angka kasusnya meningkat tajam, bahkan di kalangan usia muda. Gaya hidup, stres, dan kebiasaan konsumsi alkohol yang tinggi menjadi faktor utama pemicunya.
Melihat tren ini, kerja sama antara Oracle dan Baylor menjadi langkah strategis yang tidak hanya berfokus pada riset akademis, tetapi juga pada upaya nasional untuk menekan angka kematian akibat ALD. Teknologi AI memainkan peran penting dalam menganalisis jutaan data medis untuk menemukan solusi yang lebih cepat dan akurat.
Menuju Era Medis yang Lebih Presisi dan Proaktif
Kolaborasi ini menandai transformasi besar dalam dunia kedokteran modern. Dengan menggabungkan kekuatan teknologi data canggih dari Oracle dan pengalaman riset klinis dari Baylor, proyek ini membuka jalan menuju pengobatan yang lebih presisi dan berbasis real-world evidence.
Selain itu, pendekatan ini juga memperkuat peran AI dalam bidang kesehatan masyarakat, bukan hanya untuk mendiagnosis dan mengobati, tetapi juga untuk mencegah penyakit sebelum berkembang lebih parah.
Secara keseluruhan, kerja sama antara Oracle dan Baylor College of Medicine ini menunjukkan bagaimana teknologi dan ilmu kedokteran dapat berjalan beriringan untuk mengatasi salah satu tantangan kesehatan yang paling mendesak saat ini. Dengan dukungan analisis AI dan data berskala besar, harapannya adalah masa depan kesehatan yang lebih cerdas, proaktif, dan berpusat pada pasien.
