Nodeflux Andalkan Layanan Microsoft Azure Cloud Computing
- Mathilda Gian Ayu
- •
- 19 Jan 2023 10.18 WIB
Seiring dengan kapasitas komputasi dan jumlah data yang berkembang begitu pesat, AI telah memasuki fase baru. Namun, dalam perjalanannya untuk dapat menjadi lebih praktis dan bermanfaat, berbagai tantangan kerap muncul.
Mengembangkan dan mengimplementasikan aplikasi computer vision misalnya, masih rumit dan memakan waktu.
Nodeflux, perusahaan Vision AI dari Indonesia, berupaya untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, menyederhanakan solusi Vision AI, dan memanfaatkannya secara nyata.
Produk unggulan Nodeflux, VisionAIre, merupakan sebuah mesin integrasi computer vision yang dirancang untuk melakukan operasi machine vision dengan penerapan yang kuat, fleksibel, serta analitik yang modular.
Yang tidak kalah penting, VisionAIre juga memiliki integrasi terbuka secara penuh, sehingga setiap developer di luar sana dapat menciptakan berbagai solusi aplikasi menggunakan kecerdasan mesin Nodeflux.
Dalam beberapa proyeknya, Nodeflux mengandalkan layanan Microsoft Azure Cloud Computing untuk mendukung pengembangan sejumlah solusi aplikasi yang canggih.
Dengan memanfaatkan Azure Instance VM yang didukung komputasi Graphics Processing Unit (GPU) misalnya, VisionAIre mampu mendukung permintaan yang bervariasi dengan mengandalkan kemudahannya dalam skalabilitas komputasi sesuai kebutuhan.
Lebih lanjut, data-data yang tersimpan di Azure Storage kemudian akan diproses menggunakan Azure Cognitive Service Custom Vision dan Optical Character Recognition (OCR) atau pengenalan karakter optis, serta menghasilkan visualisasi data yang disampaikan langsung kepada end-user secara mudah melalui dashboard PowerBI.
Selain penggunaan dalam security surveillance atau pengawasan keamanan, seperti untuk mengidentifikasi wajah dan nomor polisi kendaraan, solusi vision AI dapat diterapkan untuk situasi seperti menghitung jumlah kendaraan atau perkiraan kerumunan guna mengawasi lalu lintas, pendeteksian merek, pendeteksian dini banjir melalui pemantauan ketinggian air sungai, dan masih banyak lagi.
“Kami adalah penyedia computer vision berpengalaman di Indonesia dari segi kecepatan dan kemudahan dalam mengatasi tantangan geografis, sebagaimana terlihat dari pengalaman implementasi kami yang merata di seluruh negeri,” pungkas Meidy Fitranto, Co-Founder dan CEO Nodeflux dikutip dari Info Komputer, Kamis.
Pada tahun 2019, Nodeflux berhasil lulus Face Recognition Vendor Test (FRVT) di National Institute of Standards and Technology (NIST), Amerika Serikat, yang menjadikan Nodeflux pada saat itu sebagai perusahaan Indonesia pertama dan satu-satunya yang berhasil masuk dalam 25 perusahaan teratas secara global.
Tidak hanya itu, Nodeflux juga menjadi salah satu dari empat perusahaan di Asia Tenggara yang berhasil lulus uji performa bergengsi tersebut.
Meskipun terbukti dapat bersaing di kancah global, Nodeflux senantiasa memastikan layanan domestik yang andal untuk layanan Vision AI.
Nodeflux juga menawarkan fleksibilitas penerapan, dengan menyediakan beberapa alternatif layanan, seperti Server, Edge Cam, Cloud, hingga Model Hybrid.
Keunggulan Nodeflux lainnya yang tak kalah penting adalah bahwa perusahaan ini merupakan ciptaan dalam negeri; Nodeflux tercatat sebagai salah satu perusahaan AI pertama di Indonesia dengan nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai 99,04%.
Hal ini sejalan dengan komitmen Nodeflux untuk mendukung kemajuan dan kemandirian teknologi Indonesia.
“Meskipun Pemerintah Indonesia telah mengadopsi dan memanfaatkan teknologi AI secara positif, masyarakat lainnya, termasuk industri long-tail, belum dapat benar-benar menikmati manfaat AI oleh karena kekhawatiran akan skalabilitas. Di sinilah Nodeflux dapat membantu. Kami berharap dapat mendemokratisasi Vision AI, dan untuk mencapai impian ini, kolaborasi menjadi sangat penting. Kami telah secara aktif berkolaborasi dengan mitra teknologi, channel, dan distribusi seperti Microsoft untuk menghadapi tantangan atau kekhawatiran dalam industri, sehingga masyarakat dapat memanfaatkan solusi Vision AI secara nyata,” lanjut Meidy.
Dampak terbesar Nodeflux dapat dirasakan dari solusi mereka sendiri, yang dapat dimanfaatkan secara nyata oleh masyarakat.
Ketika digunakan untuk security surveillance, teknologinya telah membantu memantau dan mengamankan acara-acara penting yang diselenggarakan di Indonesia, termasuk Asian Games 2018, IMF World Bank Group Summit, serta pengawasan reguler di bandara-bandara dalam negeri.
Selain itu, teknologi AI Nodeflux memberikan manfaat bagi pemerintah, khususnya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Teknologi ini telah membantu mendeteksi ketinggian air di sungai atau area tertentu dengan risiko tinggi banjir, memberikan informasi secara real-time, dan memberikan peringatan kepada pejabat terkait ketika ketinggian air mencapai tingkat kritis, untuk memastikan tindakan strategis dan pencegahan yang tepat waktu, yang pada akhirnya dapat meminimalkan potensi kerugian.
Tingkat akurasi dan layanan andal Nodeflux tentunya membawa keuntungan bagi klien mereka, mulai dari industri pertambangan hingga ritel.
Khusus untuk industri pertambangan, Nodeflux memanfaatkan teknologi cloud untuk membantu berbagai divisi dalam perusahaan meningkatkan efisiensi layanan mereka.
Misalnya dengan membantu divisi Health, Safety and Environment (HSE) dalam mendeteksi karakteristik air demi keselamatan karyawan, atau divisi Sumber Daya Manusia (SDM) melalui penawaran sistem absensi otomatis berbasis AI yang dilengkapi dengan fitur seperti geo-location.