Model AI Revolusioner China Percepat Penelitian Geologi Bulan


Ilustrasi Artificial Intelligence 5

Ilustrasi Artificial Intelligence

China baru-baru ini mencatat pencapaian penting dalam teknologi eksplorasi ruang angkasa dengan peluncuran model bahasa besar (large language model/LLM) multimoda yang dirancang khusus untuk mendalami data terkait Bulan. Model AI ini diharapkan dapat secara signifikan meningkatkan kecepatan dan akurasi dalam pemrosesan data geologi Bulan, membuka jalan bagi terobosan ilmiah yang lebih besar di masa depan.

Perangkat inovatif ini diperkenalkan dalam Pameran Industri Mahadata Internasional China di Guiyang, ibu kota Provinsi Guizhou, China barat daya. Acara tersebut diselenggarakan oleh Institut Geokimia Akademi Ilmu Pengetahuan China bekerja sama dengan Alibaba Cloud Intelligence Group. Peluncuran LLM ini menandai langkah besar dalam upaya China untuk mengatasi tantangan besar dalam penelitian Bulan dan mempercepat kemajuan ilmiah di bidang ini.

Institut Geokimia Akademi Ilmu Pengetahuan China telah membangun platform "Bulan digital" yang komprehensif, dengan mengumpulkan data dari berbagai misi eksplorasi dan sumber informasi lainnya. Platform ini menyediakan bank data terlengkap di dunia mengenai Bulan. LLM ini berperan sebagai "otak pintar" dari platform tersebut, memanfaatkan teknologi mutakhir untuk menganalisis data dalam skala besar dan memberikan wawasan mendalam tentang fitur-fitur geologi Bulan.

Menurut Ku Wei, Wakil Presiden Alibaba Cloud Intelligence Group, LLM ini memiliki kemampuan yang luar biasa dalam mengidentifikasi dan mengklasifikasikan kawah Bulan berdasarkan berbagai parameter seperti ukuran, kedalaman, dan bentuknya. "Teknologi ini memungkinkan kami untuk memetakan kawah-kawah Bulan secara lebih efisien. Dengan memanfaatkan LLM, kami dapat menyediakan data yang lebih akurat dan rinci untuk mendukung penelitian ilmiah," ungkap Ku Wei. Kemampuan model ini untuk menangani data dalam skala besar secara otomatis dan akurat memberikan dasar yang kuat bagi ilmuwan untuk memahami evolusi geologi Bulan.

Dengan lebih dari satu juta kawah di Bulan yang memiliki diameter lebih dari satu kilometer, dan banyaknya kawah yang lebih kecil, proses identifikasi dan pemetaan kawah-kawah ini secara manual adalah pekerjaan yang sangat menantang. Liu Jianzhong, seorang peneliti di Institut Geokimia, menjelaskan tantangan ini. "Identifikasi semua kawah Bulan dengan menggunakan tenaga manusia saja sangat tidak praktis. LLM kami memudahkan proses ini dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dengan menginput gambar kawah, model ini dapat menentukan bentuk, ukuran, dan usianya dengan tingkat akurasi lebih dari 80 persen," kata Liu. Pencapaian ini melebihi ekspektasi awal dan memberikan dampak positif besar dalam proses penelitian.

Para ilmuwan menekankan bahwa kemajuan dalam ilmu planet dan eksplorasi ruang angkasa bergantung pada dua faktor utama: perkembangan teknologi eksplorasi ruang angkasa yang lebih canggih dan kemampuan pemrosesan serta pengaplikasian data yang efektif. LLM ini dirancang untuk memenuhi kedua kebutuhan tersebut dengan menghadirkan solusi cerdas yang dapat mengelola dan menganalisis data dalam jumlah besar dengan cepat dan akurat. Inovasi ini berpotensi mempercepat penelitian dan pengembangan ilmiah, serta mendukung penemuan-penemuan baru tentang Bulan dan planet-planet lain di sistem tata surya.

Liu Jianzhong menambahkan bahwa model AI ini seperti "anak dengan IQ sangat tinggi." "Kami telah melatih dan mengajarkan model ini berbagai hal yang sangat spesifik terkait eksplorasi Bulan. Saya pribadi percaya bahwa kecerdasan model ini sudah setara dengan mahasiswa tingkat dua universitas. Kami berharap model ini akan terus berkembang dan mampu membantu kami dalam memecahkan berbagai masalah ilmiah yang kompleks di masa depan," jelas Liu.

Dengan peluncuran LLM ini, China tidak hanya memperkuat posisinya dalam bidang eksplorasi ruang angkasa tetapi juga menunjukkan bagaimana teknologi AI dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi penelitian ilmiah. Terobosan ini diharapkan akan membuka peluang baru untuk penelitian mendalam tentang Bulan dan menginspirasi inovasi lebih lanjut dalam ilmu pengetahuan planet.


Bagikan artikel ini

Video Terkait