Menkominfo Luncurkan Program Strategis Konektivitas Digital
- Mathilda Gian Ayu
- •
- 01 Mar 2021 13.16 WIB
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menjelaskan Program Strategis Konektivitas Digital merupakan akselerator transformasi dan reaktivator Pemulihan Ekonomi Indonesia (PEN).
“Program-program ini tidak saja menjadi prasyarat bagi transformasi digital, tetapi juga menjadi akselerator bagi transformasi dan reaktivator untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional di saat pandemi COVID-19,” kata Menkominfo dalam laporan Peluncuran Program Konektivitas Digital 2021 dan Prangko Seri Gerakan Vaksinasi Nasional COVID-19, Senin (1/3).
Program strategis tersebut meliputi pembangunan infrastruktur telekomunikasi dan juga program pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui talenta digital nasional yang memiliki kemampuan dalam mengoperasikan artificial intelligence, internet of things, machine learning, cloud computing, big data analytics, serta berbagai tenologi lainnya.
“Kementerian Kominfo melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI), bersama para mitra penyedia terpilih menandatangani kontrak payung untuk proyek penyediaan jaringan telekomunikasi di wilayah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T),” tambah Johnny.
Johnny menjelaskan, proyek tersebut terdiri dari pembangunan BTS di 4.200 desa/kelurahan pada tahun 2021, serta 3.704 desa/kelurahan pada tahun 2022 yang melengkapi seluruh wilayah 3T dengan sinyal internet 4G.
“Pihaknya juga menyelenggarakan proyek pembangunan Satelit Multifungsi SATRIA-1 dengan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) yang telah memasuki tahap pemenuhan biaya proyek. Penandatanganan dokumen proyek ini telah dilakukan pada 24 Februari lalu,” ujar Johnny.
Satelit SATRIA-1 ini akan digunakan untuk penyediaan akses internet bagi 150.000 titik layanan publik yang belum tersedia akses internet dari total 501.112 titik layanan publik di Indonesia, yang terdiri dari 3.700 fasilitas kesehatan, 93.900 sekolah dan pesantren, 47.900 kantor desa dan kelurahan, dan 4.500 titik layanan publik lainya.
“Dengan total kapasitas transmisi satelit sebesar 150 Gbps, maka setiap titik akan mendapatkan kapasitas dengan kecepatan sebesar 1 Mbps. Sesuai jadwal yang disepakati Satelit SATRIA-1 diharapkan dapat beroperasi pada Kuartal III tahun 2023,” pungkasnya.