Kemenperin Dorong Adopsi Industri 4.0 untuk Produktivitas IKM
- Arundati Swastika Waranggani
- •
- 13 Des 2021 09.36 WIB
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendukung peningkatan produktivitas industri kecil dan menengah (IKM) alat angkut dengan melakukan implementasi serta penciptaan ekosistem teknologi industri 4.0 di sentra-sentra produksi mereka.
Tujuan program implementasi teknologi industri 4.0 ini pun tidak hanya untuk meningkatkan produktivitas IKM alat angkut, tetapi juga untuk menjalin sinergi antar pemangku kepentingan dalam menerapkan industri 4.0 itu sendiri, khususnya antara IKM alat angkut dengan industri otomotif besar.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan, bahwa penjualan ritel melalui platform digital yang melonjak hingga 65% saat pemberlakuan pembatasan sosial akibat COVID-19 menunjukkan bahwa ekosistem digital yang diadaptasi oleh sebuah negara, khususnya di bidang industri, logistik, dan ritel memegang peranan penting untuk kestabilan ekonomi.
“Industri 4.0 adalah era yang menyertakan kemajuan teknologi dan juga konektivitas internet sehingga peningkatan efisiensi waktu produksi dan penyajian data secara real time dapat dicapai,” kata Agus dalam acara Kick Off Ekosistem Industri dan Implementasi 4.0 pada IKM Alat Angkut, melansir dari IndoTelko, Senin (13/12/2021).
Beberapa teknologi 4.0 yang dapat diimplementasikan untuk peningkatan produktivitas, antara lain adalah internet of things (IoT) dan artificial intelligence (AI). Selain itu, melalui Enterprise Resource Planning (ERP) yang telah diadaptasi oleh berbagai penyedia layanan, teknologi dari industri 4.0 kemudian dapat membantu industri dalam memenuhi kebutuhan.
Maka dari itu, Agus kemudian menuturkan bahwa implementasi teknologi 4.0 ini diharapkan dapat menjadi investasi penting bagi industri, termasuk industri besar maupun IKM untuk dapat mendukung produktivitas dan kemajuan usahanya.
Pada sektor industri otomotif, Agus menyampaikan bahwa IKM memiliki peluang besar untuk menangkap kebutuhan pada industri besar yang berupaya untuk meningkatkan jumlah tingkat komponen dalam negeri (TKDN).
Pada bulan Januari-September 2021 sendiri, jumlah penjualan kendaraan roda empat atau lebih dalam negeri mencapai 627.545 unit dan total unit penjualan kendaraan roda dua dalam negeri adalah sebesar 3.761.407 unit.
“Peningkatan TKDN diharapkan berdampak pada luasnya peluang bagi IKM, terlebih apabila didukung dengan peningkatan produktivitas melalui implementasi ekosistem industri 4.0 dalam proses produksi,” kata Agus.
Menurut Agus, IKM harus mampu untuk terus meningkatkan kemampuan dan kualitas produknya dengan mengikuti perkembangan teknologi terkini. Hal ini sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024 dengan proyek utama berupa perluasan adaptasi dan pemanfaatan industri 4.0.
Perluasan dan pemanfaatan industri 4.0 ini dilakukan untuk dapat meningkatkan produktivitas, efisiensi, kontribusi nilai tambah, daya saing, serta keberlanjutan industri nasional sehingga kemudian diharapkan dapat memberi dampak terhadap peningkatan kontribusi industri dalam PDB.
Menperin Agus kemudian mengapresiasi upaya dari industri besar otomotif nasional seperti PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), PT Astra Honda Motor (AHM), PT Komatsu Indonesia dan Tier 1 industri otomotif yang selama ini telah menjalin kemitraan dengan IKM dan mendukung pertumbuhan industri otomotif dalam negeri melalui penciptaan ekosistem teknologi 4.0.
Selain itu, Agus juga menyampaikan bahwa ekosistem industri 4.0 yang ingin dibangun tidak lepas dari sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan. Mulai dari pemerintah sebagai regulator percepatan implementasi industri 4.0, technical provider sebagai penyedia teknologi industri 4.0, investor, konsultan, hingga akademisi sebagai pencetak SDM dan inovasi industri 4.0.
Sementara Plt. Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita mengungkapkan bahwa pihaknya akan mengembangkan ekosistem industri 4.0 di Sentra Logam Kabupaten Tegal guna mendukung produktivitas IKM di daerah tersebut, yang sebagian besarnya merupakan supplier dari Agen Pemegang Merek (APM) kendaraan roda dua, roda empat, serta alat berat.
“Kemenperin telah melaksanakan program penerapan industri 4.0 bagi IKM alat angkut melalui pendampingan implementasi penerapan teknologi 4.0 dengan pilot project pada PT Bimuda Karya Teknik (BKT), yaitu IKM yang telah menjadi supplier untuk PT Metindo Era Sakti (MES) sebagai tier 1 dari PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN),” tutur Reni.
Reni juga mengungkap bahwa pada pilot project tersebut, telah dilakukan pemasangan sensor IoT pada mesin produksi PT BKT yang disertai dengan pendampingan tenaga ahli sehingga PT MES kemudian dapat memantau perkembangan pemesanan secara real time di PT BKT.