Kadin Indonesia Gunakan AI Bantu UKM Temui Pasar Global


UMKM Digital

Ilustrasi UMKM Digital

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia kini memanfaatkan teknologi artificial intelligence (AI) untuk memperluas jangkauan pasar global bagi usaha kecil menengah (UKM) di Indonesia. Langkah ini merupakan bagian dari strategi Kadin untuk membantu UKM mengatasi berbagai tantangan dalam ekspor dan memanfaatkan peluang pasar internasional yang terus berkembang.

Ketua Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid, menyebutkan bahwa penggunaan AI dan chatboard telah diintegrasikan untuk meningkatkan aksesibilitas informasi terkait ekspor bagi pelaku UKM. "Kami telah mengonversi informasi terkait ekspor menjadi lebih mudah diakses melalui AI dan chatboard. Sekarang, pelaku UKM dapat dengan mudah mendapatkan informasi yang mereka butuhkan melalui aplikasi seperti WhatsApp, yang tentunya sangat mempermudah mereka dalam menghadapi pasar global," ujar Rasjid saat berbicara di panel diskusi Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multi-Pihak dan Forum Indonesia-Afrika (IAF) di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali.

Inisiatif utama dari Kadin adalah peluncuran kanal digital Wiki Ekspor. Platform ini dirancang sebagai ekosistem kewirausahaan yang mendukung UKM untuk mengembangkan dan mempromosikan produk mereka di pasar internasional. Wiki Ekspor menyediakan berbagai fitur dan layanan, termasuk opsi bahasa Jepang dan Indonesia, untuk memudahkan komunikasi antara UKM Indonesia dan pasar Jepang. Ini merupakan langkah strategis untuk memastikan pelaku UKM dapat mengatasi hambatan bahasa dan berkomunikasi dengan lebih efektif dalam perdagangan internasional.

"Melalui Wiki Ekspor, kami memberikan kemudahan bagi pelaku UKM untuk berkomunikasi dengan pasar Jepang dan negara lainnya dengan menyediakan opsi bahasa yang sesuai. Ini membantu mereka dalam mengatasi hambatan bahasa dan berinteraksi dengan mitra internasional dengan lebih lancar," jelas Rasjid.

Selain dukungan bahasa, Kadin juga menawarkan solusi logistik melalui konsep "trading house." Trading house ini berfungsi sebagai fasilitas pergudangan yang memungkinkan UKM menyimpan produk mereka sebelum dipasarkan ke luar negeri. Ini mengatasi masalah logistik yang sering menjadi kendala bagi UKM yang ingin memasuki pasar global. "Kami telah mendirikan Indonesia Trading House yang memungkinkan UKM untuk menyimpan barang-barang mereka di gudang khusus sebelum melakukan ekspor. Ini merupakan bagian dari dukungan kami melalui platform Wiki Ekspor dan membantu UKM dalam memasarkan produk mereka secara efektif di pasar internasional," tambah Rasjid.

Lebih dari itu, Kadin juga melibatkan pelaku UKM dalam ekosistem perdagangan daring melalui e-niaga dan mendirikan sekolah ekspor. Sekolah ekspor ini dirancang untuk memberikan pelatihan dan pemahaman mendalam mengenai proses ekspor, sehingga pelaku UKM dapat memahami dan mengelola proses ini dengan lebih baik. Dengan adanya edukasi yang memadai, diharapkan pelaku UKM dapat memaksimalkan potensi mereka di pasar global.

Kadin juga mengadakan program penghargaan sebagai bentuk motivasi untuk mendorong pelaku UKM berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekspor. Program penghargaan ini bertujuan untuk menciptakan semangat kompetisi di antara pelaku UKM dan mendorong mereka untuk lebih aktif dalam ekspor. "Kami memberikan penghargaan sebagai bentuk dorongan agar pelaku UKM merasa termotivasi untuk memasuki pasar global. Ini adalah cara kami untuk mendukung mereka menjadi bagian dari rantai pasok internasional," ungkap Rasjid.

Program Wiki Ekspor yang diluncurkan oleh Kadin telah menunjukkan hasil yang menggembirakan. Pada tahun 2023, program ini berhasil menghasilkan transaksi ekspor sebesar 1 juta dolar AS, atau sekitar Rp16,1 miliar. Pencapaian ini menunjukkan potensi besar dari pelaku UKM Indonesia dalam merambah pasar internasional dan menegaskan efektivitas dari berbagai inisiatif yang telah diluncurkan oleh Kadin.

Namun, Rasjid juga menyoroti tantangan yang masih dihadapi oleh UKM, terutama terkait dengan produksi barang yang ramah lingkungan. Dengan meningkatnya standar lingkungan di pasar internasional, khususnya di Eropa, UKM perlu beradaptasi dengan persyaratan ini untuk dapat bersaing secara global. "Kami menyadari bahwa produk ramah lingkungan sangat penting untuk pasar global. Perusahaan besar mungkin dapat lebih mudah beradaptasi, tetapi bagi UKM, ini adalah tantangan besar yang perlu diatasi," kata Rasjid.

Dengan berbagai langkah strategis dan dukungan yang diberikan oleh Kadin, diharapkan UKM di Indonesia dapat memanfaatkan teknologi dan inovasi untuk meningkatkan daya saing mereka di pasar global. Dukungan ini bertujuan untuk membantu UKM menjadi bagian integral dari rantai pasok internasional, berkontribusi lebih besar dalam ekonomi global, dan membuka peluang baru yang lebih luas bagi produk-produk Indonesia di pasar internasional.


Bagikan artikel ini

Video Terkait