Jamkrindo Gunakan AI Untuk Lindungi Data dari Serangan Siber
- Rita Puspita Sari
- •
- 23 Nov 2023 15.00 WIB
PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), sebagai salah satu bagian dari holding asuransi dan penjaminan Indonesia Financial Group (IFG), mengambil langkah proaktif dengan mengandalkan kecerdasan buatan (AI) dalam menghadapi tantangan serangan siber terhadap data-data krusial perusahaan.
Sigit Cahyo Prabowo, Senior Executive Vice President Bidang Teknologi Informasi Jamkrindo, menyatakan bahwa di tengah dominasi bisnis tradisional, keamanan siber tetap menjadi fokus utama perusahaan. Hal ini dipicu oleh portofolio produk Jamkrindo yang dapat diakses langsung oleh berbagai pihak, termasuk perusahaan yang memerlukan jaminan pinjaman.
Dalam acara Indonesia Digital Ecosystem Summit (IDES) 2023 di Jakarta, Sigit menjelaskan bahwa sebagai penjamin kredit untuk segmen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Jamkrindo memiliki tanggung jawab besar terhadap keamanan data. UMKM sendiri memberikan kontribusi sekitar 61,9% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
“Di situlah ada dua hal yang barangkali menjadi perhatian kami, yang pertama adalah dengan jaringan yang mau tidak mau terbuka kepada publik ini, kinerja dan keamanan itu adalah suatu hal yang perlu kami kawal secara serius karena kami mengawal perkreditan UMKM dan lembaga perkreditan di seluruh Indonesia yang mana datanya bermuara pada kami,” kata Sigit.
Menyadari keragaman dan perkembangan serangan siber, Jamkrindo memandang penting untuk terus berinovasi dan mengelola platform yang tepat guna mengurangi risiko. Salah satu inovasi yang diusung adalah penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam siklus keamanan siber, melibatkan identifikasi, perlindungan, deteksi, respon, dan pemulihan.
“Penerapan AI untuk cyber security ini komponennya kami terapkan di fase respon yang dapat membantu pendeteksian secara otomatis untuk mengenal ancaman. Responnya terhadap serangan itu sendiri pun akan semakin cepat,”tambah Sigit.
Dengan langkah ini, Jamkrindo berkomitmen untuk memastikan keamanan data krusialnya dan menjaga kepercayaan perusahaan serta pihak yang bergantung pada jasa penjaminan kredit yang mereka sediakan.