DeepSeek v3: Model AI Open Source Terbesar dan Tercanggih


Ilustrasi Artificial Intelligence

Ilustrasi Artificial Intelligence

Dunia kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) semakin berkembang pesat, dan persaingan antara perusahaan teknologi semakin sengit. Salah satu inovasi yang mencuri perhatian adalah DeepSeek v3, model AI open source terbesar yang dirilis pada Desember 2024 oleh perusahaan asal China, DeepSeek. Model ini hadir untuk menantang dominasi model AI besar seperti GPT-4o dari OpenAI dan Claude dari Anthropic.

Dengan jumlah 671 miliar parameter, DeepSeek v3 menjadi model AI open source terbesar yang pernah ada, bahkan melampaui Llama 3.1 yang memiliki 405 miliar parameter. Kehadirannya membawa berbagai terobosan teknologi dan peluang besar bagi pengembang serta pengguna AI di seluruh dunia.

Artikel ini akan mengulas keunggulan DeepSeek v3, teknologi canggih di baliknya, serta bagaimana model ini dapat diakses oleh publik dengan biaya yang terjangkau. Simak sampai selesai ya!

Mengapa DeepSeek v3 Istimewa?

DeepSeek v3 tidak hanya unggul dalam ukuran, tetapi juga dalam performa. Model ini telah diuji dalam berbagai benchmark dan menunjukkan hasil yang luar biasa. Berikut beberapa poin yang membuat DeepSeek v3 istimewa:

  1. Performa Tangguh dalam Pengujian
    Melansir dari TechCrunch, DeepSeek v3 berhasil melampaui model open source lainnya, seperti Llama 3.1 405B dan Qwen 2.5 72B. Bahkan, dalam beberapa kasus, DeepSeek v3 mampu mengalahkan GPT-4o yang merupakan model tertutup dari OpenAI.

    Dalam pengujian matematika (Math-500), model ini mencetak skor 90,2, jauh di atas Qwen yang hanya memperoleh skor 80. Selain itu, dalam tes pemrograman kompetitif di platform Codeforces, DeepSeek v3 menunjukkan kemampuan luar biasa dalam menyelesaikan kode secara efisien.

  2. Memproses Teks Panjang dengan Mudah
    DeepSeek v3 dapat memahami dan memproses hingga 128 ribu token dalam satu waktu, setara dengan sekitar 100 ribu kata. Kemampuan ini sangat berguna untuk menganalisis dokumen panjang, seperti laporan penelitian, novel, atau kode program yang kompleks.
  3. Akses Open Source
    Salah satu keunggulan utama DeepSeek v3 adalah sifatnya yang open source. Artinya, siapa saja dapat mengakses kode sumber dan menggunakan model ini untuk berbagai kebutuhan, baik akademis, penelitian, maupun komersial. Ini memberikan alternatif bagi pengguna yang sebelumnya hanya dapat mengandalkan model tertutup dengan biaya tinggi.

    Melansir VentureBeat, satu-satunya model yang mampu menandingi DeepSeek v3 adalah Claude 3.5 Sonnet dari Anthropic. Model Anthropic ini unggul dalam beberapa pengujian standar kemampuan AI seperti tes pengetahuan umum dan akademik (MMLU-Pro), dan tes pemrograman (SWE Verified). Namun, perbedaan terletak pada aksesibilitas, karena DeepSeek v3 tersedia secara open source.

  4. Fitur Inovatif Deep Roles
    Melansir dari laporan TestingCatalog, DeepSeek tengah mengembangkan fitur inovatif bernama Deep Roles. Fitur ini memungkinkan pengguna menciptakan atau mengeksplorasi "peran" kustom dalam bahasa Inggris maupun Mandarin, menawarkan fleksibilitas serupa dengan Custom GPTs dari OpenAI.

Teknologi Canggih di Balik DeepSeek v3

DeepSeek v3 tidak hanya mengandalkan jumlah parameternya yang besar, tetapi juga teknologi inovatif yang membuatnya efisien dan andal. Berikut beberapa teknologi utama yang digunakan:

  1. Arsitektur Mixture-of-Experts (MoE)
    DeepSeek v3 menggunakan arsitektur bernama Mixture-of-Experts (MoE). Teknologi ini bekerja seperti tim ahli yang hanya mengaktifkan 37 miliar parameter untuk setiap token yang diproses. Dengan pendekatan ini, penggunaan sumber daya komputasi menjadi lebih hemat tanpa mengorbankan performa.
  2. Auxiliary Loss-Free Load Balancing
    Teknologi ini membantu mendistribusikan workload antar "ahli" dalam model dengan lebih merata, sehingga performa tetap stabil meskipun model bekerja pada tugas-tugas kompleks.
  3. Multi-Token Prediction
    DeepSeek v3 dapat memprediksi beberapa token sekaligus, memungkinkan proses yang lebih cepat dan efisien. Hal ini membuat model ini sangat cocok untuk aplikasi yang membutuhkan kecepatan tinggi, seperti chatbot atau analisis data real-time.
  4. Proses Pelatihan Efisien
    DeepSeek v3 dilatih menggunakan 14,8 triliun token data berkualitas tinggi yang mencakup berbagai jenis konten. Proses pelatihannya memanfaatkan teknologi FP8 mixed precision training, yang meningkatkan efisiensi dan mengurangi kebutuhan daya komputasi.

Keberhasilan Pengembangan yang Efisien 

Keunggulan DeepSeek v3 tidak hanya terletak pada teknologinya, tetapi juga pada efisiensi pengembangannya. Dalam waktu hanya dua bulan, tim DeepSeek berhasil melatih model ini menggunakan GPU Nvidia H800, meskipun China menghadapi pembatasan akses terhadap GPU tersebut oleh Amerika Serikat.

Yang lebih mengejutkan, biaya pengembangan DeepSeek v3 hanya sekitar 5,57 juta dolar AS (sekitar Rp90 miliar). Sebagai perbandingan, pengembangan model Llama 3.1 memakan biaya lebih dari 500 juta dolar AS (sekitar Rp8,1 triliun). Hal ini menunjukkan bahwa dengan strategi yang tepat, model AI besar dapat dikembangkan tanpa harus mengeluarkan biaya yang sangat besar.

 

Cara Mengakses dan Menggunakan DeepSeek v3

DeepSeek v3 tersedia untuk publik melalui berbagai platform, sehingga siapa saja dapat mencoba dan memanfaatkan teknologi ini.

  1. Kode Sumber dan Model
    • Kode sumber DeepSeek v3 dapat diakses di GitHub dengan lisensi MIT.
    • Modelnya tersedia di platform Hugging Face untuk diunduh dan digunakan.
  2. DeepSeek Chat
    Pengguna dapat mencoba DeepSeek v3 melalui DeepSeek Chat, sebuah platform serupa ChatGPT yang dirancang untuk percakapan interaktif berbasis AI.
  3. API untuk Penggunaan Komersial
    DeepSeek juga menawarkan API untuk keperluan komersial dengan biaya yang kompetitif:
    • 0,27 dolar AS (sekitar Rp4.300) per satu juta token input.
    • 1,10 dolar AS (sekitar Rp17.800) per satu juta token output.
    • 0,07 dolar AS (sekitar Rp1.100) per satu juta token untuk fitur cache hits.

 

Masa Depan Model Open Source

Kehadiran DeepSeek v3 membuktikan bahwa model open source dapat bersaing dengan model tertutup dari perusahaan besar. Dengan biaya pengembangan yang efisien, performa unggul, dan aksesibilitas yang luas, DeepSeek v3 menjadi simbol inovasi yang inklusif dan terbuka untuk semua.

Model seperti DeepSeek v3 juga membuka peluang baru bagi komunitas global, mulai dari pengembang, akademisi, hingga pelaku industri. Masa depan teknologi AI diprediksi akan lebih inklusif, efisien, dan terjangkau.

Jika Anda tertarik dengan teknologi AI, tidak ada salahnya mencoba DeepSeek v3. Platform ini dapat menjadi langkah awal untuk menjelajahi potensi AI yang luar biasa, sekaligus memperluas wawasan tentang dunia kecerdasan buatan. Masa depan AI adalah sekarang, dan DeepSeek v3 adalah bagian dari perjalanan tersebut!

Bagikan artikel ini

Komentar ()

Berlangganan

Berlangganan newsletter kami dan dapatkan informasi terbaru.

Video Terkait