Data Center Lebih Andal Bila Dibantu dengan Teknologi AI dan ML
- Mathilda Gian Ayu
- •
- 05 Jan 2021 12.31 WIB
Terkait data center, rencana meningkatkan infrastruktur data center dengan pemanfaatan teknologi seperti artificial intelligence dan otomasi kini juga semakin menjadi prioritas dari banyak perusahaan.
Teknologi tersebut mampu meningkatkan waktu uptime dan menekan biaya yang pada akhirnya mendorong efisiensi operasional dan ketahanan bisnis di perusahaan.
“Kondisi pandemi saat ini mendorong perusahaan untuk semakin tertarik pada teknologi prediktif dan kapabilitas jarak jauh untuk data center mereka. Kemampuan departemen TI untuk memprediksi gagguan dan downtime yang tidak direncanakan di lingkungan yang penuh dengan ketidakpastian seperti saat ini dapat meminimalkan dampak terhadap bisnis,” ujar Business Vice President Secure Power Scheneider Electric Indonesia &Timor Leste, Yana Achmad Haikal dikutip dari Info Komputer.
Menurut Yana, selama bertahun-tahun teknologi AI dan Machine Learning telah mengalami perkembangan yang signifikan dan kini menjadi semakin lebih kompeten dari fungsi sebelumnya.
Dalam hal data center, algoritme yang telah dibangun untuk otomatisasi dan pemeliharaan prediktif menjadi lebih disempurnakan, sehingga depertemen TI akan fokus pada strategi perencanaan dibandingkan mengerjakan tugas yang bersifat rutin.
Yana menjelaskan situasi pandemi menyadarkan perusahaan yang masih mengandalkan pendukung data center yang berada di lokasi bahwa kondisi yang tak terduga ini menyebabkan ruang gerak mereka menjadi terbatas dan tidak memiliki visibilitas ke dalam operasional data center.
Dengan platform manajemen berbasis cloud generasi berikutnya seperti Ecostruxure IT with Public API, staf TI dapat mengelola lokasi data center dari jarak jauh dan dengan cara yang jauh lebih aman.
“AI dan Machine learning akan mendung generasi berikutnya dari apa yang dikenal sebagai manajemen infrastruktur data center. Seiring dengan kemajuan transformasi digital, kita akan melihat data center berkembang berdasarkan pengalaman dunia nyata dan didorong oleh permintaan akan itngkat profitabilitas yang semakin tinggi,” tutup Yana.