Berpotensi Perluas Adopsi Layanan Cloud, AWS Regional Diresmikan
- Mathilda Gian Ayu
- •
- 04 Feb 2022 08.54 WIB
"Gartner menampilkan sejumlah matriks yang digunakan untuk membandingkan beberapa public cloud provider, dan AWS menempati posisi teratas selama 11 tahun berturut-turut. Terlebih dengan hadirnya region Jakarta, tentunya akan semakin memperluas adopsi layanan cloud AWS," ujar Setia Budi saat media briefing secara virtual yang dikutip melalui Antaranews.com, Kamis.
Budi mengatakan bahwa sebelum AWS Asia Pacific (Jakarta) Region hadir, sudah banyak industri teknologi di Indonesia yang memanfaatkan layanan AWS untuk menunjang kebutuhan infrastruktur teknologi informasi mereka. Menurut dia, hal tersebut karena AWS menawarkan banyak manfaat melalui infrastruktur global yang mereka miliki.
Sehingga, lanjut Budi, tak bisa dipungkiri bahwa AWS memiliki peran yang cukup signifikan dalam proses transformasi digital yang sedang berlangsung di Indonesia saat ini.
Budi juga mengatakan kehadiran AWS Asia Pacific (Jakarta) Region membuka banyak peluang baru termasuk di sisi kepatuhan terkait regulasi yang mewajibkan penyimpanan serta pengolahan data tertentu yang hanya boleh dilakukan di dalam wilayah Indonesia.
Hal tersebut, tambah dia, tentunya akan membutuhkan banyak developer terampil yang menguasai teknologi cloud computing.
"Jadi, ujung-ujungnya tetap pada kebutuhan akan human resources yang memang mempunyai kompetensi terkait teknologi cloud computing ini," ujar Budi.
"Di sinilah peranan dari AWS User Group Indonesia. Ini merupakan komunitas para pengguna dan juga penggiat teknologi cloud computing khususnya berbasis AWS. Komunitas ini terbuka bagi siapapun yang tertarik untuk belajar dan berdiskusi seputar cloud computing khususnya yang berbasis AWS," pungkas Budi yang telah mendapatkan penghargaan sebagai AWS Community Hero.
Saat peluncurannya, disebutkan bahwa operasional AWS Asia Pacific (Jakarta) Region menargetkan untuk bisa menciptakan 24.700 lapangan pekerjaan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Selain itu, dalam kurun waktu 15 tahun ke depan, region baru ini diestimasikan akan berkontribusi terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia sebesar 10,9 miliar dolar AS atau sekitar Rp155 triliun.
Komentar
()