Anthropic Luncurkan Claude 3.7 Sonnet, AI Hybrid dengan Dual-Mode
- Rita Puspita Sari
- •
- 28 Feb 2025 23.56 WIB

logo Anthropic
Perusahaan kecerdasan buatan (AI) asal Amerika Serikat, Anthropic, kembali mengguncang industri dengan meluncurkan Claude 3.7 Sonnet. Model AI terbaru ini menjadi yang pertama di industri yang mengusung konsep penalaran hybrid, memungkinkan pengguna mendapatkan jawaban real-time atau respons yang lebih matang dengan penalaran yang lebih mendalam.
Keunggulan utama Claude 3.7 Sonnet terletak pada kemampuan dual-mode, yang membedakannya dari model AI lainnya. Dengan dua mode operasional, mode standar dan mode penalaran. Model ini dirancang untuk memberikan fleksibilitas bagi pengguna dalam berbagai skenario.
Dua Mode Claude 3.7 Sonnet: Standar dan Penalaran
Dalam mode standar, Claude 3.7 Sonnet bekerja seperti model sebelumnya dari seri Claude 3. Model ini akan memberikan jawaban dengan cepat, sebagaimana chatbot AI lain yang ada di pasaran. Mode ini sangat ideal untuk pertanyaan umum atau tugas yang tidak membutuhkan analisis mendalam.
Namun, yang membedakan Claude 3.7 Sonnet adalah kehadiran mode penalaran. Dalam mode ini, model AI akan menjalankan proses berpikir yang lebih mendalam sebelum memberikan jawaban, menjadikannya lebih optimal untuk tugas-tugas kompleks seperti pengkodean (coding) dan tugas yang memerlukan analisis lebih dalam. Mode ini juga dioptimalkan untuk mendukung agen AI, yang sering kali harus menangani tugas-tugas berlapis dan rumit.
Dengan fitur ini, Anthropic mengklaim bahwa Claude 3.7 Sonnet adalah model penalaran hybrid pertama di industri, menandai sebuah inovasi baru dalam pengembangan kecerdasan buatan.
"Kami mengumumkan Claude 3.7 Sonnet, model AI kami yang paling cerdas hingga saat ini dan mode penalaran hybrid pertama di pasaran," tulis Anthropic dalam pengumuman resminya yang dikutip dari situs resmi perusahaan, Rabu (26/2/2025).
Anthropic juga menekankan bahwa dengan model ini, pengguna tidak perlu lagi memilih antara model AI yang berbeda untuk berbagai tugas. Claude 3.7 Sonnet mampu menangani semua jenis permintaan dalam satu sistem yang terintegrasi.
"Sama seperti manusia yang memakai satu otak untuk merespons dengan cepat dan refleksi mendalam, kami percaya penalaran harus menjadi kemampuan terintegrasi dari model AI, bukan fitur yang terpisah sepenuhnya," kata perwakilan Anthropic.
Unggul dari Model OpenAI
Tidak hanya membawa inovasi dalam penalaran hybrid, Claude 3.7 Sonnet juga terbukti unggul dalam berbagai pengujian dibandingkan model AI pesaing, termasuk yang dikembangkan oleh OpenAI.
Dalam pengujian di SWE-Bench, sebuah platform yang menilai kemampuan model AI dalam mengerjakan tugas pemrograman, Claude 3.7 Sonnet mencatat akurasi 62,3 persen. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan model o3-mini dari OpenAI, yang hanya mencapai 49,3 persen.
Sementara itu, dalam pengujian di TAU-Bench, yang menilai kemampuan model AI dalam berinteraksi dengan pengguna, Claude 3.7 Sonnet juga mencatat hasil yang lebih baik dengan skor 81,2 persen, mengungguli model o1 dari OpenAI yang memperoleh 73,5 persen.
Selain itu, Anthropic mengklaim bahwa Claude 3.7 Sonnet memiliki tingkat pemahaman yang lebih baik dalam membedakan perintah berbahaya, memungkinkan model ini untuk menolak menjawab pertanyaan yang dianggap dapat menimbulkan risiko keamanan.
Ketersediaan dan Harga
Claude 3.7 Sonnet tersedia untuk semua kategori pengguna, mulai dari gratis hingga berbayar. Model ini bisa diakses melalui:
- API Anthropic
- Amazon Bedrock
- Vertex AI
Namun, ada satu perbedaan penting: mode penalaran tidak tersedia dalam versi gratis. Pengguna yang ingin mengakses fitur ini harus berlangganan versi berbayar.
Dari segi harga, Claude 3.7 Sonnet tetap dibanderol dengan tarif yang sama seperti Claude 3.5 Sonnet, yaitu:
- 3 dolar AS (sekitar Rp 48.891) per 1 juta token input
- 15 dolar AS (sekitar Rp 244.459) per 1 juta token output
Harga ini dinilai cukup kompetitif mengingat peningkatan performa yang ditawarkan oleh model terbaru ini.
Masa Depan AI dengan Claude 3.7 Sonnet
Peluncuran Claude 3.7 Sonnet menandai langkah besar dalam evolusi kecerdasan buatan. Dengan pendekatan hybrid yang unik, model ini membuka jalan bagi sistem AI yang lebih fleksibel, cerdas, dan dapat beradaptasi dengan kebutuhan pengguna.
Kehadiran Claude 3.7 Sonnet juga menjadi tantangan baru bagi OpenAI dan perusahaan AI lainnya, yang kini harus bersaing dalam menghadirkan model yang tidak hanya cepat tetapi juga mampu bernalar secara lebih mendalam.
Sebagai inovasi pertama dalam AI hybrid, Claude 3.7 Sonnet membuktikan bahwa kecerdasan buatan tidak hanya tentang kecepatan respons, tetapi juga tentang kualitas dan kedalaman pemikiran.
Apakah model ini akan menjadi standar baru dalam dunia AI? Hanya waktu yang bisa menjawabnya. Namun, satu hal yang pasti Claude 3.7 Sonnet telah membuka babak baru dalam perkembangan kecerdasan buatan.