Amazon Luncurkan Robotaxi Futuristis, Saingi Google Waymo
- Rita Puspita Sari
- •
- 20 Sep 2025 09.30 WIB
Ilustrasi Robotaxi
Amazon resmi memasuki pasar robotaxi atau layanan taksi tanpa pengemudi di Amerika Serikat. Langkah ini diambil melalui anak perusahaannya, Zoox, yang meluncurkan layanan perdana di Las Vegas pada Rabu (10/9/2025). Kehadiran Amazon menambah panas persaingan di industri kendaraan otonom yang sebelumnya telah dipimpin oleh Waymo, perusahaan di bawah naungan Google.
Robotaxi Perdana di Las Vegas
Pada tahap awal, layanan robotaxi Zoox tersedia secara gratis untuk masyarakat di beberapa lokasi populer Las Vegas Strip, seperti Resorts World, Luxor Hotel & Casino, hingga New York-New York Hotel & Casino. Strategi ini diambil untuk memperkenalkan teknologi baru kepada publik sekaligus membangun kepercayaan.
Dalam beberapa bulan mendatang, rute layanan diproyeksikan akan diperluas. Setelah memperoleh izin resmi, Zoox berencana mulai mengenakan tarif untuk perjalanan. Kehadiran robotaxi ini juga sekaligus menjadi demonstrasi kemampuan Amazon dalam mengembangkan kendaraan otonom futuristis.
Desain Futuristis Tanpa Setir dan Pedal
Berbeda dengan mobil otonom kebanyakan yang masih menyerupai kendaraan konvensional, Zoox tampil dengan desain kapsul futuristis. Kendaraan listrik ini tidak memiliki setir maupun pedal, melainkan menyediakan empat kursi saling berhadapan yang dirancang khusus untuk kenyamanan penumpang.
Kelebihan lain dari robotaxi Zoox adalah kemampuannya bergerak maju maupun mundur tanpa perlu berputar arah. Kendaraan ini mampu beroperasi hingga 16 jam dalam sekali pengisian daya, menjadikannya efisien untuk kebutuhan transportasi perkotaan yang padat.
CEO Zoox, Aicha Evans, menegaskan bahwa mobil ini dibangun dari nol, bukan hasil modifikasi dari mobil yang sudah ada.
“Mobil ini bukan hasil modifikasi. Zoox dirancang dari awal untuk penggunanya,” ujar Evans.
Persaingan Semakin Ketat di Pasar Robotaxi
Masuknya Amazon melalui Zoox membuat industri robotaxi semakin kompetitif. Waymo, anak perusahaan Google, sudah lebih dulu mengoperasikan layanan komersial robotaxi sejak 2020. Hingga tahun ini, Waymo mengklaim telah menyelesaikan lebih dari 10 juta perjalanan berbayar di lima kota besar AS.
Tak hanya Waymo, Tesla juga ikut meramaikan pasar dengan menguji layanan robotaxi di Austin, Texas. Namun, setiap kendaraan Tesla masih ditemani pengawas manusia untuk memastikan keselamatan.
Di sisi lain, Cruise milik General Motors sempat menjadi sorotan akibat serangkaian kecelakaan di San Francisco yang memaksa mereka menghentikan operasional sementara. Insiden tersebut memperlihatkan bahwa tantangan terbesar bisnis robotaxi bukan hanya teknologi, melainkan juga keselamatan publik.
Langkah Strategis Amazon
Untuk mendukung ambisi besarnya, Zoox membangun fasilitas produksi baru di Hayward, California. Pabrik ini ditargetkan mampu memproduksi hingga 10.000 kendaraan per tahun jika sudah beroperasi penuh.
Meski begitu, sejumlah analis menilai perjalanan bisnis robotaxi masih panjang sebelum benar-benar menghasilkan keuntungan. Sam Abuelsamid, Vice President of Market Research di Telemetry, berpendapat bahwa profitabilitas mungkin baru bisa dicapai pada dekade berikutnya.
“Kemungkinan besar baru akan terjadi setidaknya pada tahun 2030, atau mungkin lebih lama lagi, sebelum bisnis-bisnis ini benar-benar menguntungkan,” kata Sam.
Tantangan dan Masa Depan Robotaxi
Robotaxi dipandang sebagai salah satu inovasi besar dalam industri transportasi modern. Namun, sejumlah tantangan masih menghadang, mulai dari regulasi pemerintah, penerimaan masyarakat, hingga isu keselamatan di jalan raya.
Teknologi kendaraan tanpa pengemudi memang menjanjikan efisiensi dan kenyamanan, tetapi kasus yang dialami Cruise menjadi pengingat bahwa kesalahan algoritma atau gangguan teknis bisa berakibat fatal. Oleh karena itu, pengembangan robotaxi harus dibarengi dengan uji coba ketat dan pengawasan regulasi yang jelas.
Bagi Amazon, keberhasilan Zoox bukan hanya soal transportasi, tetapi juga memperluas ekosistem bisnis mereka. Dengan pengalaman besar di bidang AI, cloud computing, dan e-commerce, Amazon memiliki modal kuat untuk mengintegrasikan layanan robotaxi dengan teknologi lain, misalnya integrasi dengan Alexa atau layanan logistik mereka.
Peluncuran robotaxi Zoox menandai langkah besar Amazon dalam menantang dominasi Waymo dan pemain lain di industri kendaraan otonom. Dengan desain futuristis, layanan gratis tahap awal, serta rencana produksi massal, Amazon jelas menunjukkan ambisinya untuk menjadi pemain utama di sektor ini.
Meski masih banyak tantangan, terutama dalam hal regulasi dan keselamatan, kehadiran Zoox di Las Vegas menjadi sinyal bahwa era transportasi masa depan tanpa pengemudi semakin dekat. Jika berhasil, bukan tidak mungkin robotaxi akan menjadi bagian penting dari kehidupan perkotaan di masa depan, di mana mobilitas lebih efisien, ramah lingkungan, dan sepenuhnya otomatis.
