GREENS Mengubah Paradigma Pertanian dengan Blockchain, AI, & IoT

GREENS, sebuah perusahaan agritech yang berkomitmen untuk membangun pertanian berkelanjutan di Indonesia, baru-baru ini mengumumkan kerjasama strategis dengan Westcon Indonesia, Merkle Innovation Technology (MIT), dan AWS untuk mengembangkan pertanian modern dengan memanfaatkan teknologi Blockchain, Artificial Intelligence (AI), dan Internet of Things (IoT).

Perusahaan yang didirikan oleh Andi Sie, Geraldi Tjoa, dan Erwin Gunawan ini memiliki misi yang kuat untuk mengatasi permasalahan kehilangan sumber pangan (food loss) dan menyediakan sumber nutrisi terbaik bagi masyarakat. Hal ini menjadi semakin penting mengingat data yang menunjukkan tingginya jumlah limbah dan sampah makanan di Indonesia, mencapai 20 hingga 48 juta ton per tahun sejak 2000-2019.

“Data menyatakan jumlah limbah dan sampah makanan di Indonesia mencapai 20 hingga 48 juta ton per tahun sejak 2000-2019. GREENS memiliki misi untuk mencegah kehilangan sumber pangan (food loss) dan menghadirkan sumber nutrisi yang terbaik,” ujar Erwin Gunawan, Co-Founder dan Chief Business Officer GREENS, dikutip dari Infokomputer.

“Teknologi tentunya memiliki potensi yang luar biasa untuk membantu kami untuk mewujudkan pertanian berkelanjutan. Dengan dukungan dari Westcon, Merkle dan AWS kami yakin dapat terus berinovasi bahkan kini kami telah berhasil memotong hingga 50% waktu panen dan menghasilkan tanaman yang bernutrisi tinggi,” lanjut Erwin.

Teknologi terbaru dari GREENS

Salah satu inovasi terbaru dari GREENS adalah teknologi Controlled Environment Agriculture (CEA) yang diimplementasikan dalam bentuk GREENS pod. Teknologi ini memungkinkan penanaman tanaman dalam ruangan dengan menggunakan sistem yang terintegrasi dengan blockchain, AI, dan IoT.

GREENS pod memiliki kemampuan luar biasa untuk meningkatkan hasil panen hingga 120 kali lebih banyak, sambil secara efisien mengurangi penggunaan air dan lahan sebesar 95%. Pod ini dirancang sebagai unit yang memiliki ekosistem tertata dengan deretan kompartemen tunggal berisi vegetasi dalam berbagai tahap pertumbuhan, mulai dari bibit hingga tumbuh sepenuhnya.

Salah satu keunggulan teknologi GREENS pod adalah kemampuannya dalam mengatur kondisi lingkungan seperti suhu, air, cahaya, kelembaban udara, nutrisi, dan CO2 secara otomatis. Hal ini tidak hanya menjamin kebersihan dan kualitas nutrisi yang optimal, tetapi juga memberikan pengalaman konsumsi sayuran yang lebih segar karena dipanen dalam keadaan masih hidup.

GREENS tidak hanya fokus pada peningkatan hasil panen, tetapi juga berkomitmen untuk budidaya organik. Semua tanaman yang ditanam dalam GREENS pod dipastikan bebas dari bahan kimia berbahaya dan terlindungi dari kontaminasi bakteri. Hal ini telah membutuhkan waktu tiga tahun penelitian dan pengembangan untuk menyempurnakan kinerja GREENS pod.

Tidak hanya itu, GREENS juga menggunakan teknologi blockchain untuk memastikan transparansi dan traceability dari produk mereka. Konsumen yang membeli produk GREENS dapat dengan mudah mengetahui informasi terkait asal usul tanaman, waktu penanaman, dan bahkan siapa yang menanamnya. Hal ini memberikan keyakinan kepada konsumen akan keamanan dan keaslian produk yang mereka konsumsi.

Pengawasan vegetasi di dalam GREENS pod didukung oleh teknologi webcam yang mengirimkan gambar langsung ke sistem AI jarak jauh. Sistem AI ini kemudian mengatur kondisi di dalam pod, termasuk cahaya, suhu, dan kelembaban, untuk memastikan kondisi pertumbuhan tanaman yang optimal.

Dengan adopsi teknologi cloud untuk penyimpanan data, GREENS juga berhasil mengurangi waktu panen hingga 50%. Contohnya, stroberi yang biasanya membutuhkan waktu 12 bulan untuk berbuah, dapat dipersingkat menjadi hanya 4,5 bulan di GREENS pod.

Inovasi yang dilakukan oleh GREENS bukan hanya mengubah cara bertani, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap lingkungan dengan mengurangi jejak karbon, menghemat air, dan tidak menggunakan kemasan plastik. Dengan komitmen kuat terhadap pertanian berkelanjutan dan teknologi terdepan, GREENS menjadi salah satu pionir dalam revolusi pertanian di Indonesia.